"Sideways" dalam trading artinya pasar lagi nggak jelas, kayak lagi bingung mau ke mana. Secara teknis, sideways juga merujuk pada analisis unfilled order atau bisa juga merujuk pada rectangle pattern. Ada dua kemungkinan yang bisa terjadi saat pasar sideways, yaitu continuation atau reversal.
Trend continuation (ngelanjutin tren): Ini artinya harga akan tetap bergerak ke arah yang sama seperti sebelumnya. Jadi, kalo sebelumnya harga naik, bisa aja setelah sideways harga tetap naik (lihat nomor 1). Atau kalo sebelumnya harga turun, bisa aja setelah sideways harga tetap turun (lihat nomor 3).
Trend reversal (pembalikan tren): Ini artinya harga bakal berubah arah. Misalnya, sebelumnya harga naik, tapi setelah sideways, harga malah mulai turun. Atau sebelumnya harga turun, tapi setelah sideways, harga malah mulai naik (lihat nomor 2).
Nah, apakah area sideways bisa menjadi area support? jawabannya bisa jadi iya. Area sideways yang terjadi beberapa kali di harga yang sama bisa menjadi area support. Dalam kasus ini bisa dilihat sideways terjadi dikisaran harga 91-98, yang udah 3 kali "terjebak" dalam sideways (area kotak merah), artinya banyak trader yang setuju bahwa harga itu adalah harga yang wajar, sehingga aktivitas jual beli lebih seimbang yang buat harganya naik turun disitu-situ aja.
Jadi, technically (secara teknis) kesimpulannya: adalah harga 91-98 itu dianggap sebagai harga wajar, sementara harga di bawah 91 dianggap sebagai harga yang relatif murah. Tapi inget, analsis teknis itu nggak menjamin pasti ya. Nggak boleh terlalu mengandalkan satu indikasi aja. Makanya, lebih baik lagi kalo pake analisis teknikal dan fundamental buat bantu untuk menentukan keputusan trading.
המידע והפרסומים אינם אמורים להיות, ואינם מהווים, עצות פיננסיות, השקעות, מסחר או סוגים אחרים של עצות או המלצות שסופקו או מאושרים על ידי TradingView. קרא עוד בתנאים וההגבלות.