Harga emas mengakhiri pergerakan bearish lima hari berturut-turut, diperdagangkan sekitar $1,920 lebih tinggi, naik 0,20% selama sesi Asia pada hari Kamis. Namun, logam mulia ini menghadapi tekanan penurunan karena para pedagang mempertimbangkan kemungkinan bahwa Federal Reserve (Fed) AS akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) hingga akhir tahun 2023.
Sentimen hawkish seputar keputusan kebijakan The Fed pada pertemuan bulan September mendatang terus mendukung suku bunga Treasury AS. Hal ini memperkuat kepercayaan investor terhadap Dolar AS (USD). Imbal hasil obligasi AS 10-tahun naik menjadi 4,28%, naik 0,05% pada saat berita ini dimuat. Indeks Dolar AS (DXY) berada di sekitar 104,80, yang mengukur nilai Greenback terhadap enam mata uang utama lainnya.
The Fed diperkirakan masih akan mempertahankan sikap hawkishnya, mengingat inflasi tetap stabil dan pasar tenaga kerja kuat. Konsep ini diperkirakan akan sangat membebani emas dan logam lainnya hingga sisa tahun ini.