Kriteria saham ala Minervini sudah sempat dituliskan sebelumnya pada chart ISAT dimana harga saham harus berada di atas MA 50, 150 dan 200 yang mana ketiga MA ini harus mengarah ke atas dan MA yang lebih kecil berada di atas MA yang lebih besar.
Selanjutnya akan digunakan kriteria tambahan dari William O neil, salah satu investor yang mempopulerkan pola Cup and handle dan double bottom.
Metode yang digunakan O’Neil disebut dengan CAN SLIM dimana ini merupakan singkatan dari Current Quarterly Earnings- EPS per kuartal harus meningkat Annual Earnings growth- Laba pertahun juga harus tumbuh New= ada produk atau management baru
Supply and demand- harus ada permintaan yang lebih banyak dari penawaran Leader or laggard- Perusahaan yang menjadi pemimpin pasar Institution- ada ketertarikan dari institusi Market direction- Pastikan harga saham uptrend (follow the trend)
Sangat sulit menemukan perusahaan yang memenuhi semua kriteria ini. Namun dalam kasus CCSI, saya menemukan beberapa kriteria yang terpenuhi yaitu C, L dan M.
C yaitu EPS atau laba per saham per kuartal CCSI yang konsisten naik. Dari Q1 hingga Q3 EPS tumbuh dari 20 Rupiah ke 30.9 rupiah. Ini artinya EPS CCSI sudah tumbuh 50% sepanjang tahun 2021. Pencapaian ini bisa dibilang bagus mengingat kondisi ekonomi yang masih belum stabil akibat pandemi.
Pertumbuhan EPS per kuartal dilihat dengan menggunakan metrik finansial pada Tradingview. Finansial -> laporan pemasukan -> Basic EPS (TTM)
L Dimana CCSI adalah salah satu produsen kabel serat optik terbesar di Indonesia dimana CCSI juga merupakan satu2nya produsen kabel serat optik bawah laut di Indonesia.
M alias market direction dimana ini sudah disaring melalui indikator MA ala Minervini. Dengan kata lain CCSI memang berada dalam fase uptrend.
Selain kriteria ala Minervini dan O’neil diatas, pada chart CCSI terjadi juga breakout psikologi yaitu confluence breakout.
Yang dimaksud dengan confluence breakout adalah dua titik temu. Titik pertama adalah resistance merah dimana harga sudah breakout dari resistance ini.
Titik kedua adalah posisi harga yang sudah breakout dari retracement channel hitam.
Cutloss jika harga dibawah support dinamis MA 50.
Psikologi dari confluence breakout Untuk memahami psikologi dari confluence breakout, mari kita analogikan dengan dua kelompok trader: A,dan B
A akan membeli jika harga breakout dari downtrend line
B akan membeli jika harga breakout dari resistance.
Jika misal hanya satu kriteria yang terpenuhi, misal breakout dari trendline, maka hanya trader dari kelompok A yang akan membeli.
Namun bagaimana jika harga breakout dari garis downtrend dan resistance? Maka trader dari kelompok A dan B sama2 akan melakukan pembelian yang mana ini berpotensi besar menggerakkan harga.
Inilah yang dimaksud confluence breakout dan psikologi sederhana dibaliknya.
המידע והפרסומים אינם אמורים להיות, ואינם מהווים, עצות פיננסיות, השקעות, מסחר או סוגים אחרים של עצות או המלצות שסופקו או מאושרים על ידי TradingView. קרא עוד בתנאים וההגבלות.